Kebiasaan buruk yang sering dialami seseorang ketika tidur adalah mendengkur. Suara berisik orang yang mendengkur bisa saja mengganggu pasangan, teman sekamar atau orang-orang di sekitar. Namun ada fakta mengejutkan terkait dengkuran, yang merupakan salah satu gejala utama apnea tidur/sleep apnea. Kebiasaan mendengkur bisa berkaitan dengan adanya peningkatan risiko kondisi yang berbahaya.
Penelitian membuktikan bahwa pria lebih banya mendengkur dibandingkan wanita, terutama jika berat badannya di atas rata-rata ideal. Orang dengan kelebihan berat badan cenderung mengidap sleep apnea. Ciri-ciri utamanya adalah mendengkur. Penyebabnya adalah kelebihan massa yang mengumpul di sekitar leher. Hal inilah yang membuat seseorang mengalami kesulitan bernapas di malam hari. Efeknya adalah mendengkur.
Beberapa orang mungkin memiliki amandel besar sehingga mempersempit jalan napas dan menyebabkan dengkuran ketika tidur. Resiko mendengkur bisa saja didapat dari riwayat keluarga yg memiliki kebiasaan mendengkur atau mengkonsumsi minuman keras. Dengkuran bisa menjadi semakin parah dengan bertambahnya usia seseorang
Sebuah penelitian menemukan bahwa mendengkur bisa dikaitkan dengan peningkatan resiko berbagai kondisi dan penyakit yang berbahaya, yaitu:
1. Gangguan pernapasan
Orang yang sering mendengkur mempunyai resiko mengalami gejala yang disebut apnea tidur / sleep apnea. Pada kondisi ini, tertutupnya jalan napas dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Saat tidur, kejadian seperti ini bisa terjadi lebih dari 10 detik
2. Stroke
Resiko penyakit strok diperkirakan semakin tinggi dengan makin keras dan panjangnya dengkuran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin sering dan keras dengkuran dapat menyebabkan penyempitan arteri pada leher akibat timbunan lemak yang disebut plak. Plak inilah yang dapat menyebabkan stroke. Jika Anda mengalami kondisi lain seperti tekanan darah tinggi atau napas yang berhenti saat tidur, segera periksakan diri anda ke dokter
3. Penyakit jantung
Risiko penyakit jantung dan serangan jantung dua kali lebih besar dialami oleh seorang pengidap apnea tidur, yang ditandai dengan mendengkur.
4. Aritmia
Orang yang menderita apnea tidur punya resiko mengalam gangguan irama jantung atau yang disebut dengan Fibrilasi Atrium dan Aritmia. Dalam jangka panjang, kondisi ini menyebabkan pembesaran pada atrium kiri jantung dan bisa saja berpengaruh pada konduksi listrik jantung.
5. GERD
Resiko lain dari orang yg tidur mendengkur dan pengidap sleep apnea adalah penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu penyakit asam lambung akibat tenggorokan tertutup pada saat aliran udara keluar dan masuk ketika tidur. Hal ini menyebabkan adanya perubahan tekanan sehingga membuat isi perut naik ke kerongkongan.
6. Kecelakaan/cedera
Pada kondisi tertentu, mendengkur bisa membuat orang yg mengidapnya merasa kelelahan. Resiko yang diakibatkan pada kondisi ini adalah jatuh tertidur pada waktu yang tidak menentu, misalnya saat sedang menyetir mobil. Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kecelakaan.
7. Sakit kepala
Penelitian menemukan fakta bahwa terdapat hubungan antara orang yang mengalami gangguan tidur dan sleep apnea denang sakit kepala di pagi hari. Jika hal ini sering terjadi maka dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Tentu saja orang yang tidak mendengkur dan tidak mengalami sakit kepala memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
8. Nokturia
Nokturia adalah kecenderungan untuk terbangun di malam hari, sebagaimana halnya mudah terbangun yg disebabkan ingin buang air kecil di malam hari hingga lebih dari dua kali. Orang yang memiliki kebiasaan mendengkur kemungkinan besar akan beresiko mengalaminya.
9. Berkurangnya kepuasan seksual
Dampak lain dari semakin kencang dan seringnya seseorang mendengkur adalah semakin rendahnya kepuasan seksual mereka. Sebagian orang tentu merasa terganggu oleh suara berisik yang ditimbulkan akibat mendengkur. Hal ini membuat pasangan tidak lagi berhasrat untuk berhubungan intim.
10. Komplikasi pada janin
Penelitian menemukan fakta mengejutkan, bahwa ibu hamil yang mendengkur pada masa trimester terakhir kehamilannya lebih berisiko mengalami komplikasi pada janin. Meski hubungannya belum begitu jelas, namun ibu hamil harus mewaspadainya.
Selain yang kami sebutkan diatas, masih banyak kemungkinan risiko-risiko yang diakibatkan karena mendengkur seperti sulit berkonsentrasi, kecenderungan kepada sifat agresif, serta mengantuk di siang hari.